Kamis, 11 Juli 2013

Kisah Orang Kafir Masuk Islam Berkat Maulid Nabi Muhammad SAW

“Kisah dalam kitab Syaraful Anam pada nadzam “Qala Abdul Wahid ibn Isma’il...”

Syaikh Abdul Wahid bin Isma’il mengatakan bahwa dahulu di Mesir ada seorang muslim yang setiap tahunnya mengadakan acara Maulid Nabi Saw. Sedangkan tetangga sebelahnya adalah pasutri Yahudi. Si istri Yahudi itu bertanya kepada suaminya: “Apa yang sedang dilakukan oleh tetangga kita, kok di bulan ini ia mendermakan banyak sekali hartanya?”

Dijawab oleh sang suami: “Ia meyakini bahwa bulan ini adalah bulan kelahiran Nabinya. Dia melakukan semua itu sebagai wujud gembira dan memuliakan kepadanya dan hari kelahirannya (Nabi Saw.).”

Kemudian keduanya terdiam sehingga malam harinya mereka bermimpi. Si istri Yahudi itu bermimpi melihat seorang lelaki yang sangat indah, tampan, berwibawa, rupawan nan santun. Lelaki tersebut masuk ke dalam rumah tetangga muslimnya tersebut. Di sekelilingnya banyak sekali jamaah yang hadir turut memberikan pengagungan dan penghormatan kepada lelaki tampan itu.

Maka si wanita Yahudi itu bertanya kepada seorang jamaah:

“Siapakah lelaki yang amat tampan itu?”

Maka dijawab: “Ia adalah Rasulullah Saw. Beliau masuk ke dalam rumah ini untuk mengucapkan salam atas keluarga tuan rumah serta mengunjungi para jamaah sebab kegembiraan mereka kepada beliau Saw.”

Wanita Yahudi itu bertanya lagi: “Apakah lelaki tampan itu mau berbicara denganku jikalau saya ajak berbicara dengannya?”

Dijawab: “Ya, tentu.”

Maka wanita Yahudi itu menghadap lelaki tampan itu, dan berkata: “Wahai Muhammad.”

Dijawab: “Labbaik.”

“Apakah engkau akan memenuhi undanganku jikalau aku undang sedangkan saya adalah bukan orang Islam dan termasuk sebagian dari musuhmu?”

Dijawab: “Demi Dzat yang mengutusku dengan haq kenabian. Aku tidak akan memenuhi undanganmu sehingga aku mengetahui bahwa Allah telah memberimu hidayah.”

Wanita Yahudi itu berkata: “Sesungguhnya engkau adalah Nabi yang mulia. Sungguh engkau memiliki akhlak yang agung. Amat merugi orang yang menyalahimu dan yang jahil tentangmu. Terimalah aku bahwa sesungguhnya aku telah masuk Islam Asyhadu an laailaaha illallah wa asyhadu annamuhammadan rasulullah Saw.”

Kemudian si wanita itu berjanji kepada Allah bahwa esok hari ia akan menyedekahkan seluruh hartanya untuk mengadakan acara Maulid Nabi Saw. sebagai wujud kegembiraan atas keislamannya serta bersyukur atas mimpinya itu.

Esok harinya, ia melihat sang suami sedang mempersiapkan sebuah acara besar dengan semangat yang tinggi. Ia kagum atas yang dilakukan suami, kemudian bertanya: “Aku penasaran, kulihat engkau sedang bersemangat sekali nan riang gembira?”

Maka dijawab: “Ini semua kulakukan karena bersyukur atas keislamanmu di hadapan Rasulullah Saw. tadi malam.”

Sang istri pun berkata: “Lho kok sampean bisa tahu, siapa yang membocorkan rahasia itu?”

Maka dijawab: “Bahkan aku juga sudah masuk Islam di hadapan Rasulullah Saw. setelahmu.

Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt. dan Ia bershalawat kepadanya, bahwa sesungguhnya orang yang mau bershalawat salam kepada beliau Saw. maka esok di hari kiamat ia akan diberi syafaat (pertolongan) oleh Allah Swt.”

Wallahu A’lam.
Semoga kelak kita semu mendapat Syafa'at Sayyidina Muhammad Shallalahu 'alaihi Wasallam. Aamiin

Pohon Nabi


Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam keluar ke Syam bersama Maisarah -pekerja Sayyidatuna Khadijah ra- untuk berniaga, Baginda SAW pernah berteduh di bawah pohon ini sebelum sampai ke sana.

Ketika Baginda SAW berteduh di bawahnya, dahan dan ranting ranting pohon ini bergerak menaungi Baginda SAW dari terik matahari.

Seorang rahib yang melihat kejadian ini datang bertemu Maisarah dan menunjukkan kepadanya pohon tempat berteduh Rasulullah SAW itu dengan berkata: “Hanya seorang Nabi saja yang berteduh di bawah pohon ini.”

Sampai hari ini, pohon itu tetap subur walaupun berada di tengah-tengah padang pasir yang kering kerintang. Sepertinya tidak ada tumbuhan hidup disekitarnya. Allah menghidupkannya dengan kehendak-Nya.

Semoga kelestarian Pohon Nabi ini tetap terjaga, dan semoga aman dari tangan jahil orang orang yang mengatas namakan musyrik kemudian dengan kekuasaannya menebangnya.


Foto Sayyid Syarifah.

Habib Umar Bin Muhammad Bin Hafid





3 nama ulama itu adalah:

- Al-Habib Ali Zainal Abidin AlJufri
- Syeikh Abdul Hakim Murad
- Asy-Syahid Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Buthiy.


Kisah Seekor Unta bisa Berbicara dg Keberkahan Sholawat.

⁠Pada zaman Rasulullah s.a.w, ada seorang Yahudi yang menuduh seorang Muslim mencuri untanya. Maka dia datangkan empat orang saksi palsu dari golongan munafik. Nabi s.a.w lalu memutuskan hukum unta itu milik orang Yahudi dan menjatuhkan hukum potong tangan kepada Muslim itu sehingga ia kebingungan. Maka ia pun mengangkatkan kepalanya menengadah ke langit seraya berkata, “Wahai Allah, Engkau Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidaklah mencuri unta itu.”
Selanjutnya orang Muslim itu berkata kepada Nabi s.a.w, “Wahai Rasulullah, sungguh keputusanmu itu adalah benar, akan tetapi mintalah keterangan dari unta ini.”
Kemudian Nabi s.a.w bertanya kepada unta itu, “Hai unta, milik siapakah engkau ini ?”
Unta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang, “Wahai Rasulullah, aku adalah milik orang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi itu adalah dusta.”
Akhirnya Rasulullah s.a.w berkata kepada orang Muslim itu, “Hai orang Muslim, beritahukan kepadaku, apakah yang telah engkau perbuat, sehingga Allah Taala menjadikan unta ini dapat berkata perkara yang benar.”
Jawab orang Muslim itu, “Wahai Rasulullah, aku tidak tidur di waktu malam sehingga lebih dahulu aku membaca solawat ke atas engkau sepuluh kali.”
Rasulullah s.a.w bersabda,
“Engkau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat juga dari siksaan di akhirat nantinya dengan sebab berkatnya engkau membaca solawat untukku.”
Memang membaca solawat itu sangat digalakkan oleh agama sebab pahala-pahalanya sangat tinggi di sisi Allah. Lagi pula boleh melindungi diri dari segala macam bencana yang menimpa, baik di dunia dan di akhirat nanti. Sebagaimana dalam kisah tadi, orang Muslim yang dituduh mencuri itu mendapat perlindungan daripada Allah melalui seekor unta yang menghakimkannya.


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ

KITAB ARKAN BAB 1 : RUKUN SHOLAT اَرْكَانُ الصَّلَاةِ سَبْعَةَعَشَرَ Top of Form JAWA                    :     ...